Rahsia Agung di Tangan Seorang Wanita
Kiriman: Alfialfuddin pada Khamis, 18 Mei, 2006 - 12:00 AM GMT
Nabi saw, yang kata-katanya mampu menundukkan seluruh dunia sering berkata, ‘Bicaralah padaku, oh Aisyah!’ Nabi saw mengatakan, wanita mendominasi lelaki dalam hal kecerdasan dan penguasaan hati. Namun lelaki yang bebal bisa mendominasi wanita dibawah pengaruh liar nafsu haiwaninya. Mereka tidak punya kebaikan, kelembutan ataupun cinta. Cinta dan keramahan adalah sifat-sifat manusia, marah dan sensual adalah milik haiwan. Wanita bukanlah ‘ kekasih’mu ! dia adalah pancaran sinar Ilahi.
(Jalaluddin Rumi) Teladan wanita mana yang lebih baik daripada putri Nabi saw iaitu Fatimah al-Zahra ? Ketika dia melihat ayahnya sering mengatakan,” Oh, umatku..,” dia ingin menyumbangkan sesuatu bagi umat ini.
Ketika Tuhan memerintahkan Nabi saw untuk mencarikan suami bagi anaknya, Nabi saw memanggil seluruh sahabatnya tanpa diskriminasi dan mengatakan, ”Tuhan perintahkan aku untuk menyampaikan bahwa siapapun yang mampu menyelesaikan bacaan Al-Qur’an malam ini boleh menikahi putriku, Fatimah, jika dia menerimanya.”Malam itu, semua sahabat berusaha menyelesaikan seluruh bacaan Qur’an, kecuali Ali bin Abi Talib yang pulang kerumah untuk tidur. Ketika Bilal mengumandangkan adzan subuh, semua orang berkumpul di masjid termasuk Nabi saw.
Ketika Nabi menanyakan siapa yang sudah menyelesaikannya, tidak seorangpun menjawabnya, karena amat susah menamatkan 30 juz dalam waktu 7-8 jam saja. Namun Ali bin Abi Talib berkata,” Ya Rasulullah saw, aku telah menamatkan seluruh Al-Quran semalam.” Sahabat-sahabat yang lain melihat ke arah Ali ra dan berkata,” Bagaimana kamu menyelesaikannya ? kamu kan tidur semalaman.” Dijawab Ali,” Tidak, aku memang menyelesaikannya.”
Kata Nabi saw,” Siapa saksimu, Ali?“ . Jawab Ali, “ Allah adalah saksiku dan engkau, ya Nabi saw adalah juga saksiku. Aku membaca “Laa ilaha ill Allah, Muhammad Rasulullah 3x –Astaghfirullah 70x – Surat Al Fatiha 1x – Surat Al Ikhlas 3x – Surat Al Falaq 1x – Surat An Naas 1x -Laa ilaha ill Allah 10 x - Shalawat Nabi, Allahumma solli alaa MUhammadin wa alaa ali muhamaddin wa salim 10 x.”
Nabi saw pun berkata, “Sebagaimana Allah memberi kesaksian, aku juga memberi kesaksian bahwa Ali telah menyelesaikan seluruh bacaan Qur’an. Jika kalian membaca seperti apa yang dibaca Ali berarti sama dengan Khatam Al Quran.” Lalu Nabi bertanya pada putrinya, ” Ya Fatimah, apakah engkau menerima Ali sebagai suamimu? “ Fatimah menjawab,”Dengan satu syarat.” Semua sahabat mulai memandang pada Ali, Fatimah dan kemudian kepada Nabi. Ketika Nabi saw berfikir mengapa Fatimah mengajukan syarat itu, malaikat Jibril turun dan berkata pada beliau, ” Ya Nabi, jangan tergesa-gesa mengambil keputusan, Allah Yang mengatakan padamu untuk menanyakan syarat apa yang ingin dia ajukan.” “Apa syaratmu, Fatimah ? “ tanya Nabi.
Fatimah pun menjawab, “ Syarat itu bukan karena Ali, tapi dari diriku sendiri. Jika dipenuhi aku menerimanya, jika tidak aku menolak untuk menikah dengan Ali.” Jibril mengingatkan Nabi akan pesan Tuhan untuk menanyakan apa syarat yang diinginkannya. Kata Jibril, “ Sekarang dengarkan apa yang Allah letakkan pada hati Fatimah, sebagai manfaat dan derajat para wanita dalam kerohanian. “ Sekali lagi Nabi bertanya “ Apa syaratmu, Fatimah ?” Jawab Fatimah," Aku selalu mendengarmu berdoa bagi umatmu siang dan malam. Engkau mengatakan Ya Allah, izinkan aku memimpin umatku untuk-Mu! Ampuni mereka ! Sucikan mereka! Angkatlah semua dosa-dosa, kesulitan dan beban-beban mereka!".
"Aku mendengarmu ya Rasulullah, dan melihat bagaimana engkau menderita demi umatmu. Dari apa yang engkau tuturkan, aku tahu bahwa ketika wafat, dalam kubur, dan kiamat nanti engkau akan selalu menyebut, Umatku..Umatku ! “ pada Allah. sebagaimana cintamu pada umatmu seperti itu juga yang ada dalam hatiku. Aku ingin seluruh umatmu sebagai mas kawinku. Jika engkau menerimanya, aku bersedia menikah dengan Ali. Yang diminta oleh Fatimah ra adalah seluruh umat Nabi, semua tanpa terkecuali. Apa yang kemudian dikatakan Nabi saw? Karena mas kawin seperti yang diminta Fatimah bukanlah terletak ditangan beliau. Nabi kemudian menunggu kedatangan Malaikat Jibril yang lama tidak juga menampakkan dirinya.
Ketika akhirnya Jibril as datang, dia mengatakan : ” Allah menyampaikan Assalamu'alaikum kepadamu dan menerima permintaan Fatimah. Allah swt menganugerahan apa yang dimintanya sebagai mas kawin untuk menikah dengan Ali.” Segera Nabi berdiri dan sholat 2 rakaat sebagai rasa syukur pada Allah swt. Fatimah mementingkan pengorbanannya bagi umat Nabi saw. Tidak seorang umat pun yang akan berada diluar mas kawin Fatimah, kerana jika Allah menarik satu umat dari mas kawin itu, maka pernikahannya dengan Ali dianggap tidak sah. Fatimah akan membawa seluruh umat Nabi dibawah sayapnya untuk dibawa menuju surga. Ini hanya dari keagungan seorang muslimah saja sehingga mampu membawa semua umat manusia menuju surga. Bagaimana dengan muslimah-muslimah setara lain dalam Islam?
Kiriman: Alfialfuddin pada Khamis, 18 Mei, 2006 - 12:00 AM GMT
Nabi saw, yang kata-katanya mampu menundukkan seluruh dunia sering berkata, ‘Bicaralah padaku, oh Aisyah!’ Nabi saw mengatakan, wanita mendominasi lelaki dalam hal kecerdasan dan penguasaan hati. Namun lelaki yang bebal bisa mendominasi wanita dibawah pengaruh liar nafsu haiwaninya. Mereka tidak punya kebaikan, kelembutan ataupun cinta. Cinta dan keramahan adalah sifat-sifat manusia, marah dan sensual adalah milik haiwan. Wanita bukanlah ‘ kekasih’mu ! dia adalah pancaran sinar Ilahi.
(Jalaluddin Rumi) Teladan wanita mana yang lebih baik daripada putri Nabi saw iaitu Fatimah al-Zahra ? Ketika dia melihat ayahnya sering mengatakan,” Oh, umatku..,” dia ingin menyumbangkan sesuatu bagi umat ini.
Ketika Tuhan memerintahkan Nabi saw untuk mencarikan suami bagi anaknya, Nabi saw memanggil seluruh sahabatnya tanpa diskriminasi dan mengatakan, ”Tuhan perintahkan aku untuk menyampaikan bahwa siapapun yang mampu menyelesaikan bacaan Al-Qur’an malam ini boleh menikahi putriku, Fatimah, jika dia menerimanya.”Malam itu, semua sahabat berusaha menyelesaikan seluruh bacaan Qur’an, kecuali Ali bin Abi Talib yang pulang kerumah untuk tidur. Ketika Bilal mengumandangkan adzan subuh, semua orang berkumpul di masjid termasuk Nabi saw.
Ketika Nabi menanyakan siapa yang sudah menyelesaikannya, tidak seorangpun menjawabnya, karena amat susah menamatkan 30 juz dalam waktu 7-8 jam saja. Namun Ali bin Abi Talib berkata,” Ya Rasulullah saw, aku telah menamatkan seluruh Al-Quran semalam.” Sahabat-sahabat yang lain melihat ke arah Ali ra dan berkata,” Bagaimana kamu menyelesaikannya ? kamu kan tidur semalaman.” Dijawab Ali,” Tidak, aku memang menyelesaikannya.”
Kata Nabi saw,” Siapa saksimu, Ali?“ . Jawab Ali, “ Allah adalah saksiku dan engkau, ya Nabi saw adalah juga saksiku. Aku membaca “Laa ilaha ill Allah, Muhammad Rasulullah 3x –Astaghfirullah 70x – Surat Al Fatiha 1x – Surat Al Ikhlas 3x – Surat Al Falaq 1x – Surat An Naas 1x -Laa ilaha ill Allah 10 x - Shalawat Nabi, Allahumma solli alaa MUhammadin wa alaa ali muhamaddin wa salim 10 x.”
Nabi saw pun berkata, “Sebagaimana Allah memberi kesaksian, aku juga memberi kesaksian bahwa Ali telah menyelesaikan seluruh bacaan Qur’an. Jika kalian membaca seperti apa yang dibaca Ali berarti sama dengan Khatam Al Quran.” Lalu Nabi bertanya pada putrinya, ” Ya Fatimah, apakah engkau menerima Ali sebagai suamimu? “ Fatimah menjawab,”Dengan satu syarat.” Semua sahabat mulai memandang pada Ali, Fatimah dan kemudian kepada Nabi. Ketika Nabi saw berfikir mengapa Fatimah mengajukan syarat itu, malaikat Jibril turun dan berkata pada beliau, ” Ya Nabi, jangan tergesa-gesa mengambil keputusan, Allah Yang mengatakan padamu untuk menanyakan syarat apa yang ingin dia ajukan.” “Apa syaratmu, Fatimah ? “ tanya Nabi.
Fatimah pun menjawab, “ Syarat itu bukan karena Ali, tapi dari diriku sendiri. Jika dipenuhi aku menerimanya, jika tidak aku menolak untuk menikah dengan Ali.” Jibril mengingatkan Nabi akan pesan Tuhan untuk menanyakan apa syarat yang diinginkannya. Kata Jibril, “ Sekarang dengarkan apa yang Allah letakkan pada hati Fatimah, sebagai manfaat dan derajat para wanita dalam kerohanian. “ Sekali lagi Nabi bertanya “ Apa syaratmu, Fatimah ?” Jawab Fatimah," Aku selalu mendengarmu berdoa bagi umatmu siang dan malam. Engkau mengatakan Ya Allah, izinkan aku memimpin umatku untuk-Mu! Ampuni mereka ! Sucikan mereka! Angkatlah semua dosa-dosa, kesulitan dan beban-beban mereka!".
"Aku mendengarmu ya Rasulullah, dan melihat bagaimana engkau menderita demi umatmu. Dari apa yang engkau tuturkan, aku tahu bahwa ketika wafat, dalam kubur, dan kiamat nanti engkau akan selalu menyebut, Umatku..Umatku ! “ pada Allah. sebagaimana cintamu pada umatmu seperti itu juga yang ada dalam hatiku. Aku ingin seluruh umatmu sebagai mas kawinku. Jika engkau menerimanya, aku bersedia menikah dengan Ali. Yang diminta oleh Fatimah ra adalah seluruh umat Nabi, semua tanpa terkecuali. Apa yang kemudian dikatakan Nabi saw? Karena mas kawin seperti yang diminta Fatimah bukanlah terletak ditangan beliau. Nabi kemudian menunggu kedatangan Malaikat Jibril yang lama tidak juga menampakkan dirinya.
Ketika akhirnya Jibril as datang, dia mengatakan : ” Allah menyampaikan Assalamu'alaikum kepadamu dan menerima permintaan Fatimah. Allah swt menganugerahan apa yang dimintanya sebagai mas kawin untuk menikah dengan Ali.” Segera Nabi berdiri dan sholat 2 rakaat sebagai rasa syukur pada Allah swt. Fatimah mementingkan pengorbanannya bagi umat Nabi saw. Tidak seorang umat pun yang akan berada diluar mas kawin Fatimah, kerana jika Allah menarik satu umat dari mas kawin itu, maka pernikahannya dengan Ali dianggap tidak sah. Fatimah akan membawa seluruh umat Nabi dibawah sayapnya untuk dibawa menuju surga. Ini hanya dari keagungan seorang muslimah saja sehingga mampu membawa semua umat manusia menuju surga. Bagaimana dengan muslimah-muslimah setara lain dalam Islam?
Post a Comment